Minggu, 27 Maret 2011

Meet And Great “ Andrea Hirata” (Review)

Acara bertajuk meet and greet” Andrea Hirata” yang digelar hari minggu, 27 Maret 2011 oleh Gramedia Lampung bekerja sama dengan Mizan dan Bentang Pustaka berlangsung sangat meriah. Pengunjung Gramedia lebih ramai daripada biasanya. Kebanyakan pengunjung sengaja datang untuk mengikuti talk show bersama penulis tetralogi laskar pelangi ini.

Acara dimulai sekitar pukul 14.15 wib. Pengunjung disuguhi tarian ala laskar pelangi- yang diperankan oleh karyawan Gramedia berdandan ala penari laskar pelangi. Puluhan digicam dan handycam berebut mengambil gambar para penari saat menirukan gaya anak-anak laskar pelangi.

Riuh rendah suara pengunjung yang hadir ketika MC memanggil Andrea Hirata yang sejak tadi di “keep” di kantor Gramedia. Puluhan sorot kamera tak mau ketinggalan memotret penulis yang novelnya diterjemah ke berbagai bahasa. Andrea dengan gayanya yang khas berjalan cepat menuju podium sembari melambaikan tangan. Dandanannya sangat khas, dengan memakai topi warna hitam-khas Andrea Hirata.


Segera disambutnya microphone yang disediakan panitia dan memberikan sedikit kesan mengenai kedatangannya kali pertama ke Lampung. Awalnya kami fikir beliau akan duduk di kursi dan menggelar bedah novelnya- seperti acara-acara talkshow pada umumnya. Ternyata, bang Andrea justru mengajak kami- pengunjung untuk saling share. Alhasil telunjuk-telunjuk kami berebut naik, berharap kami terpilih untuk bisa bertanya langsung kepada penulis asal Belitong ini.

Andrea cukup apresiate dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Terlebih dengan pertanyaan pengunjung yang secara blak-blakan bertanya soal gosip miring yang beredar mengenai status Andrea Hirata. Andrea hanya bisa tersenyum, dan mengkonfirmasi ketidak benaran rumor yang beredar. Dan dengan tegas menyatakan bahwa Andrea Hirata tidak memiliki akun di twitter. Hingga jelas, yang selama ini ada di twitter bukanlah Andrea Hirata penulis tetralogi laskar pelangi. Pertanyaanpun beragam. Salah satunya di lontar oleh Yasmin Aisyah- salah satu anggota LRS Chapter Lampung. Yazmin  meminta pandangan Andrea mengenai penulis yang menerbitkan buku secara online dengan penulis yang berkesempatan  menerbitkan buku di penerbit major. Dan dengan santai Andrea pun menjawab. Pada dasarnya dari ranah apapun dia (baca: penulis) itu dilahirkan, maka ke duanya harus diberikan apresiasi. Dan kembali menanyakan bagaimana niatan awal sang penulis tersebut untuk menulis. Apakah untuk “hanya bermegah-megahan”, karena materi atau untuk aktualisasi diri. Penulis yang besar di dunia online seperti fesbuk bukan berarti tidak berkualitas.  Bahkan mungkin karyanya sangat bagus, hanya saja ada faktor-faktor yang belum membuatnya muncul. Misal sang penulis tersebut tidak ingin menjadi terkenal ataupun belum  ada media yang sesuai dengan tulisannya.

Pertanyaan demi pertanyaan telah dijawab oleh Andrea Hirata. Namun karena jam terbang sang penulis yang akan meluncurkan novel terbarunya berjudul Ayah sangat tinggi, maka hanya 15 menit kami bisa bertatap muka dan share langsung dengan Andrea Hirata. Beberapa menit sebelum Andrea benar-benar meninggalkan podium, acara diakhiri dengan tanda tangan gratis buku-buku mahakarya Andrea Hirata.

Acara ditutup dengan membagi doorprise bagi para pengunjung yang masih setia di sana kendati sang bintang sudah beranjak meninggalkan podium.(tri&dzul)

Review oleh : Dzulfikar Akbar Cordova dan Tri Lego Indah
(LRS Chapter Lampung Crew)



Senin, 14 Maret 2011

Pertemuan Perdana LRS Chapter Lampung

Minggu, 13 Maret 2011 pukul 13.00 telah digelar pertemuan perdana LRS Chapter Lampung. Pertemuan perdana ini dihadiri 10 orang anggota dari 18 anggota yang telah terdaftar. Dalam agenda perdana ini dimulai dengan perkenalan singkat para anggota, dilanjutkan sedikit penjelasan mengenai LRS (disampaikan oleh koordinator), dan diskusi seputar LRS. Hingga akhirnya sampailah pada agenda inti berupa mengulas dan mendiskusikan buku paket kiriman perdana Leutika yaitu buku”Gara-Gara Facebook dan buku Oyako No Hanashi”.

Mau tahu bagaimana ulasan diskusinya, check this out ^_*

Buku yang pertama diulas adalah buku “Gara-Gara Facebook” yang berisi kisah-kisah seru para facebookers. Buku setebal 188 halaman berdisain cover dominan biru putih (seperti tampilan facebook di layar komputer kita ^_^ ) ini mengupas beragam kisah yang terjadi gara-gara facebook. Ya, jejaring sosial berlambang huruf F kini seolah sudah menjadi bagian dari gaya hidup berbagai kalangan. Sampai- sampai rasanya ada yang kurang jika dalam sehari tidak online di Fesbuk ^^.

Berbagai kejadian tak terduga pun bisa terjadi gara-gara seseorang “kebelet” untuk mengupdate status. Beberapa kejadian yang terangkum dalam buku ini diantaranya:
1. Buronan Balik ke Sel
Karena kasus penipuan di Mexico, bernama Maxi Sopo, terpaksa kudu balik ke sel-nya di Mexico. Gara-gara kebelet nulis status ke kawan-kawannya. Meski profil ia rahasiakan, tetapi kawan-kawan yang ia kirim kabar tidak. Dia kemudian terlacak via Facebook dan Myspace.
2. Tawuran karena Facebook.
Tak terima pacarnya dimaki-maki lewat facebook, Steven Liang (23), warga Jalan Ploso Timur, mencoba mengklarifikasi ke Paulus dan Lia. Kedua orang itu selalu meneror Rini, pacar Steven, dengan makian dan ancaman melalui account facebooknya. “Karena tak terima, korban minta bertemu dengan orang yang meneror pacarnya,” ujar Kasat Rekrim Polres Surabaya Utara, AKP Dolly A Primanto, kepada wartawan di mapolres, Jalan Bubutan, Sabtu (12/12/2009).
Pertemuan pun disepakati di Jalan Pirngadi. Namun saat datang ke jalan yang berdekatan dengan Polres Surabaya itu, masing-masing pihak rupanya membawa banyak teman. Steven membawa 3 orang teman, sedangkan Paulus membawa lebih dari 10 orang termasuk adiknya, Tonny Wijaya (23) yang tak lain adalah suami Lia dan Wahyudi Mokoagao (23), warga Jalan Setro.
Pertemuan yang rencananya hendak mengajak damai itu malah berubah menjadi pertengkaran akibat kedua kubu tak mau saling mengalah. Karena kalah jumlah, Steven pun dihajar oleh kubu Paulus. Kepala dan wajah Steven dipukul dengan helm dan mobilnya dilempar dengan batu paving sehingga kacanya pecah.
3. Pelamar Kerja ditolak
Detiknet pernah mempublish hasil temuan di luar negeri, bahwa 1 dari 10 pelamar ditolak gara-gara facebook. Kenapa? Perusahaan melacak kebenaran curiculum vitae si pelamar, dan melihat facebook yang dimiliki. Wah, isinya ternyata rajin memaki rasis, dan doyan menayang gambar-gambar seronok.
4. Pekerja Dipecat
Tadi yang cari kerja, kini kisah pekerja yang pastinya bakal jadi pelamar (gara-gara dipecat di tempat kerja lama). Keranjingan facebook bisa membuat orang lupa sama tugas. Lebih ruwet kalau fasilitas kantor malah jadi fasilitas seperti warnet, online melulu. Jelas dong, perusahaan sewot. Ujung-ujungnya, ya itu tadi, bye bye pekerjaan…

Selain hal-hal negatif yang telah disebutkan diatas, ternyata FB tentunya juga memiliki sisi positif tersendiri. Hal-hal positif itu bisa kita baca dari kisah beberapa kontributor di buku ini yaitu “Tak Ada Kata Terlambat untuk Belajar”, “Bisa Buat Apa Aja”, “Menikah dengan Nama yang Sama”, “GIGI Terinspirasi Buat Lagu”, dll

Nah, melalui buku ini kita bisa melihat sisi positif dan negatif dari penggunaan facebook itu sendiri. Segala hal bisa saja terjadi jika kita tidak pandai-pandai mengelola diri dalam berfesbuk ria. Sehingga buku ini sangat cocok untuk menjadi referensi terutama bagi para facebooker agar tidak menuhankan Facebook di atas segalanya. So, yang belum baca segera baca ya J

Lanjut pembahasan untuk buku ke dua. Yaitu buku Oyako No Hanashi. Belum sempat untuk memulai pembahasan, kami cuma bisa senyam senyum mengingat isi cerita dalam buku- yang ditulis mirip diary ini. Buku bercover ala Jepun ini berisi kisah Mom VS Kids. Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata mb Aan Wulandari yang super gokil selama keberangkatan ke Jepang menemani suaminya yang mendapat beasiswa S3 di sana, juga kisah beliau saat tinggal di sana dan sekembalinya ke Indonesia. Banyak kejadian seru, tidak terduga, juga cerita-cerita lucu seputar celoteh putra pertama mb Aan yaitu Syafiq.

Kisah Mom Vs Kids di buku ini kental sekali terasa. Terlebih saat Syafiq sangat menginginkan sosok seorang adik yang dia beri nama Tazkia. Sehingga membuat Mama (mb Aan) menjadi kewalahan. Dan kocaknya, si Syafiq sampai mengajak Mama untuk “mengeluarkan” adik imajinernya di rumah sakit. Wew gak kebayang kan bagaimana ngeyelnya si Syafiq dan bingungnya si Mama?

Dan ternyata setelah 6 bulan menjelang kepulangan keluarga ini ke Indonesia, akhirnya Mamapun benar-benar hamil. Tapi sayangnya Mama tidak melahirkan di Jepang. Padahal konon kabarnya melahirkan di Jepan sungguh dimanja. Ditangani oleh dokter yang super ramah, fasilitas modern dan teknologi mutakhir. Juga melahirkan di Jepang bisa dapat bonus. Hmm sayangnya Mama belum mendapat keberuntungan ini.

Faktor bahasa menjadi salah satu kendala Syafiq setibanya di Indonesia. Terlebih saat Syafiq menginginkan sesuatu, Syafiq selalu memberikan akhiran kata “..tai” yang kalau bahasa Jepang berarti ingin, sedangkan “tai” dalam bahasa Indonesia berarti kotoran. Hmm bisa jadi salah sangka kan kalau tidak paham artinya? Hehe

Apalagi cuplikan kalimat polos dari Syafiq yang buat kita cuma bisa geleng-geleng. Simak cuplikan celoteh Syafiq berikut ^_*
“Ma, tadi Shofie nggak nangis selama ditinggal Mama lho, “kata Syafiq.
“Oh ya?” kata Mama senang.
“Tahu nggak kenapa?”
“Nggak...”
“Karena nggak ada yang marah-marah.”

Hahaha, celoteh polos dan lugu dari seorang Syafiq merupakan ungkapan jujur nan polos balita usia tiga tahun. Tentunya bisa menjadi cerminan kita (calon orang tua) untuk tidak bersikap demikian ketika kelak telah berumah tangga. ^_^

Buku ini cukup langka dan kami rekomendasikan kepada Anda untuk segera memiliki buku ini. Terlebih yang berniat untuk mengambil study di Jepang. Kita bisa mengintip berbagai kebiasaan orang-orang Jepang dengan membaca beberapa cerita dalam buku ini.

Eits, satu lagi budaya diskon ternyata ada juga loh di Jepang, hehehe
Penasaran? Segera baca bukunya ya. Dijamin Anda akan tertawa tiada henti :)

Setelah usai membahas kedua buku tersebut, disepakatilah pertemuan kedua LRS Chapter Lampung pada 27 Maret 2011 untuk membedah buku paket kiriman ke 2 Leutika yaitu Opick Inspirasiku dan Curhat Jalan Raya.

Dan disesi terakhir, sebagai pelengkap pertemuan, maka jeprat jepret pun tak ketinggalan dilakukan. Sembari para anggota juga koordinatornya promosi buku masing-masing, hehehe 


Bandar Lampung, 14 Maret 2011

Tri Lego Indah F N
Koordinator LRS Chapter Lampung

Jumat, 11 Maret 2011

Daftar LRS Yuk!


LRS: Daftarin Namamu Sebagai Anggota Kami!
by Leutika Publisher on Thursday, March 10, 2011 at 10:11am

Mari sharing buku Leutika bareng LRS.
Bagi teman-teman yang pengin gabung, berikut Leutika sertakan alamat koordinatornya. Silakan kirim inbok ke FB koordinator yang sekota denganmu. 

1. Aceh Besar
drh. Syarifah Aini
Jln. Banda Aceh- Medan Km.15,5 Desa Tampok Blang Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar 23361
email: medicus_84@yahoo.com
FB: Syarif Aini
Blog: bundakawakibdanshabiyya.blogspot.com
2. Banda Aceh
Anugrah Roby Syahputra
Jl. Reformasi No. 40 Ds Santan, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar
Email: sejatinya_ikhwan@yahoo.com
FB:anugrah roby syahputra
blog: lelakirindu.multiply.com
3. Bekasi
Tia Marty
Taman Tridaya indah 2, blok i 18 no 37 Tambun- Bekasi
Email: queentya810@gmail.com
FB: Tia Marty Al-Khairoh
4. Bengkulu
Rina Apriani
Jl. HM.Zahab RT. 4 No. 36 Bajak, kec. Teluk Segara Kota Bengkulu 38118
Email: rihan123alveo@yahoo.co.id
FB: rihan.alveo
5. Bima
Rurin Kurniati
Jln. Bandeng No.20 Rt 04 RW 02 Kel. Tanjung Bima NTB 84118
Email : Rhin_stkipmbozo@yahoo.co.id
FB: RURIN KURNIATI

6. Bojonegoro
Fendi Fradana
MIM 1 Kedungadem, Jl. Gajah Mada No. 1A Kedungadem Bojonegoro
email: fendi_fradana@ipm.or.id
FB: fendi_fradana@ipm.or.id)
 7. Bojonegoro
RIZKI MUMPUNI, S.Pd
Jl Mliwis Putih Gg. Balong No. 30A Bojonegoro-JATIM
email: Punix_rizky@yahoo.com
FB: Phoenix Wibowo
8. Bone
Iksank Bangsawan
MT Haryono 59, TR Barat, Bone, sulsel
email:iksank_bangsawan@yahoo.com
FB: iksank bangsawan
9. Cilacap
Yuli Misgiyati
radio Prima Fm Jalan Tentara Pelajar 9 Cilacap
email: adelgigih@yahoo.co.id
FB: adel gigih
blog :http://duniaseni/@blogspot
10. Demak
Dian Nafi
Jl. Masjid Agung 65 Demak
email: diannafi@yahoo.com
FB:diannafi
blog : diannafi.blogspot.com
11. Garut
Melati Premasita Suci
Komp. Pataruman Indah blok B no. 42 Tarogong Kidul – Garut Jawa Barat 44151
email: premasita@yahoo.co.id
FB: Melati Premasita Suci


12. Jakarta Selatan
Devi Surya Ningrum
Jalan Pancoran Barat IX D rt.011 / 04 No.14 Jakarta Selatan 12780
Email: hh165001@gmail.com
FB: devihofmann@yahoo.com
13. Jember
Astrid Septyanti, S.Psi
Perum Taman Gading Bok AP-03 Tegalbesar Kaliwates Jember
Email : kanoko_kurihara@yahoo.co.id
fb: kanoko_kurihara@yahoo.co.id
14. Jepara
Syaiful Mustaqim
Jl. Kauman II No.54 RT.02/III Margoyoso Kalinyamatan Jepara
E-mail & FB : syaifulmustaqim@gmail.com
blog : mustaqimmenulis.blogspot.com
15. Lingga
SYAFBRANI BIN ZAINOEDDIN
Jalan Sergang Laut, RT 001/002 Pasir Kuning, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
email: adhe_mhaniez@yahoo.co.id
FB:rhanie_chan@yahoo.co.id
16. Bima
Akhi Dirman Al-Amin
Desa Rato Kec. Bolo Kabupaten Bima NTB 84161
email: akhi_dirman2006@yahoo.co.id
FB: Akhi Dirman Al-Amin & Akhi Dirman Al-Amin Full
 17. Luwu Timur
Lanang Merah Saifullah
Lr. Bugis No. 45 RT 01/00 Jompi, Lauwo Kec. Burau Kab. Luwu Timur 92975, SULSEL.
E-mail: ejamak@gmail.com



18. Malang
Muhammad Rasyid Ridho
Jln. Margo Utomo No 7 Rt 6 Jetis Dau Malang 65151 Jawa Timur
email:penulispembelajar@gmail.com
FB:Muhammad Rasyid Ridho
Blog: farhanyusufrizza.multiply.com 
19. Medan
Evi Andriani
Jalan Selamat No. 70 D, Kelurahan: Sitirejo III, Kecamatan: Medan Amplas, Medan 20219
email: evi_andriani55@yahoo.com
FB: Evi Andriani امرأة قوية dan Evi Andriani Dua
20. Serang
Uus Suryadin
Jl. Raya Taktakan Kp. Taktakan Rt 01/ Rw01 Ds. Taktakan. Kec Taktakan Serang-Banten 42118
email: ausalmardiyah@yahoo.co.id
FB: Aus almardiyah
21. Surabaya
Ria Fariana
Jl. Karang Empat 9 / 72, Surabaya 6013
email: riafariana@yahoo.com
FB: riafariana@yahoo.com
22. Tegal
Futicha Turisqoh
Jl. Abimanyu RT 07 RW 03 No. 31 Gumayun Kec. Dukuhwaru, Kab. Tegal, Prov. Jawa
E-mail: futicha.turisqoh@gmail.com
23. Lampung
Tri Lego Indah F N
Asrama Al Barokah, Jalan Bumi Manti no.117gang M. Said No.25 B, Kampung Baru, Bandar Lampung

Rabu, 09 Maret 2011

LRS: Sharing Offline Para Leutikans


LRS: Sharing Offline Para Leutikans
by Leutika Publisher on Wednesday, March 9, 2011 at 11:46am

Tugas penerbit tidak berhenti pada mencari naskah untuk kemudian menerbitkannya ke dalam bentuk buku. Penerbit sebagai poros hadirnya bahan bacaan bagi masyarakat, secara otomatis harus berpikir bagaimana menggerakkan lingkungan sekitar supaya giat dalam membaca.

Sederhananya, penerbit tidak boleh berhenti pada “menyajikan buku”, tapi harus “menggerakkan supaya membaca buku”.

Kamis, 21 Oktober 2010, sebagai usaha untuk menjadi sahabat terbaik bagi pencinta dunia baca-tulis, kami melahirkan Leutika Reading Society (LRS). Hemat kami, tidak mungkin lahir penulis handal dari komunitas yang tidak suka membaca.

Dari Tegal Hingga Bengkulu
Sebuah kebahagiaan tentunya, ketika inovasi yang kami lahirkan mendapat sambutan dengan baik. Empat bulan sejak launching, LRS telah tersebar ke berbagai pelosok tanah air. LRS menjadi sahabat bagi teman-teman di Banda Aceh, Bekasi, Bengkulu, Bima, Bojonegoro, Bone, Cilacap, Demak, Garut, Jakarta, Jember, Jepara, Lingga, Luwuh Timur, Malang, Medan, Serang, Surabaya, Tegal, dan Lampung, dengan 23 koordinator.

Ketika kita dihadapkan dengan keadaan yang serba terjangkau: internet masuk desa, HP sebagai alat komunikasi merakyat, minimarket berdiri di kampung; ternyata buku masih menjadi sesuatu yang langka. Banyak dari teman-teman Leutika yang mempunyai keinginan untuk bergiat di dunia kepenulisan, tapi sulit mencari buku-buku yang hits. Bagaimana mau menulis kalau tidak ada referensi?

Maka, kelahiran LRS—dengan usaha untuk berbagi buku setiap dua bulan sekali—menjadi bagian dari solusi atas persoalan di atas.

Perpaduan Gerak Offline dan Online
Kami tetap bermimpi untuk melahirkan LRS di tiap kota, mewadahi pencinta buku untuk berkumpul dan bisa membaca buku Leutika dengan GRATIS, berlomba me-review buku lewat blog/FB. Sebab, LRS adalah mimpi kami untuk memadukan gerak offline dan online yang sinergis.

Pada Maret ini kami ingin menggiatkan LRS. Kami telah mengirim buku ke masing-masing koordinator.
Leutika sebagai penerbit yang rajin melahirkan berbagai event kepenulisan serta layanan dan kemudahan, bagaimanapun butuh penyambung lidah untuk menyampaikan berbagai inovasi tersebut kepada masyarakat. Maka, kami mengharapkan koordinator bisa melakukan hal tersebut. Mengingat ada beberapa teman Leutika yang baru bergabung dan membutuhkan pengertian akan layanan-layanan kami sebelumnya.

Di www.leutika.com kami menyediakan kolom “Catatan Kamu” sebagai sarana menampung hasil diskusi LRS di masing-masing cabang. Kami akan browsing blog masing-masing koordinator, untuk kemudian memilih hasil review guna ditampilkan di website resmi kami.

Ketika meraih sukses itu dilakukan dengan cara memperbaiki yang kurang dan mengembangkan yang baik, maka kami sangat membuka kesempatan bagi anggota LRS untuk sharing dengan kami. Dengan harapan, apa yang kita impikan bisa diraih dengan kebersamaan yang baik. 
  


Rabu, 02 Maret 2011

Tentang LRS (Leutika Reading Society)


Leutika merupakan sebuah lini penerbitan buku di bawah Grafina Mediacipta, cv. Meskipun baru lahir 10 April 2009, Leutika memiliki visi menjadi 10 besar penerbit buku di Indonesia. Untuk mewujudkannya, misi yang dibawa Leutika adalah pertama, menerbitkan buku-buku yang berkualitas yang menunjang pengetahuan masyarakat dan selalu memberikan perspektif baru dalam setiap wacana keilmuan; kedua, mengakomodir para penulis muda berbakat yang memiliki ide serta gagasan yang baru dan menyegarkan; ketiga, memiliki jaringan distribusi ke seluruh toko buku se-Indonesia; dan keempat, bekerjasama dengan semua pihak yang memberikan nilai positif. Semua itu bisa diwujudkan karena slogan Leutika adalah Bukan Penerbit Buku Biasa.

Sekilas Info Mengenai LRS ^_^

Tempat diskusi soal buku2 Leutika, merintis gerakan membaca yg lebih masif dan menyediakan ruang bagi berkembangnya dunia literasi Indonesia :)

Keprihatinan akan minat baca yang rendah tidak cukup disikapi dengan kepasrahan. Sekecil apapun harus ada usaha dari tiap insan pecinta literasi untuk mewujudkan "Indonesia lebih Membaca".


Leutika Reading Society (LRS) lahir dari greget menggairahkan dunia baca. Karena tak mungkin lahir penulis andal dari komunitas yang tidak suka membaca. Read – Write – Inspire. Jelas ada urutan proses di sana; membaca dulu, menulis, baru bisa memberi inspirasi :)


Dalam mimpi kami, nanti ada LRS di tiap kota yg mewadahi pecinta buku untuk berkumpul dan bisa membaca buku Leutika dengan GRATIS. Kemudian mendiskusikannya dan membagi ulasannya di internet lewat blog/ fb. Sebuah perpaduan gerak offline dan online yang sinergis. Bagi pembaca ulasan buku di blog/fb tersebut diharapkan bisa mengambil manfaat dari buku yang kami terbitkan dan bagi Leutika menjadi ‘public guard’ agar selalu menerbitkan buku2 terbaik, yang memang inspiratif dan dibutuhkan masyarakat.


Setiap buku baru terbit, kami (sementara) akan mengirimkan 2 (dua) exp buku Leutika ke Koordinator LRS. Satu menjadi hak koordinator dan 1 buku bisa dibaca bergiliran anggota LRS yang lain. Ke depan, akan diadakan berbagai kompetisi antar LRS misalkan dalam membuat resensi dan kegiatan kreatif lainnya.

So, Jangan Ragu. Yuk, Gabung, menjadi bagian dari komunitas baca dan diskusi : Leutika Reading Society!