Kamis, 27 Oktober 2011

Pertemuan Part 3 LRS Chapter Lampung


Liputan Pertemuan Ke-3 LRS Chapter Lampung

Minggu, 23 Oktober 2011, adalah tanggal dimana LRS Chapter Lampung akan bertemu untuk yang ke 3 kalinya. Jika biasanya lokasi pertemuan berada di Bandar Lampung tepatnya di gazebo unila, maka pada pertemuan kali ini lokasi berada di Taman Kota Metro. Dan karena beberapa hal, maka, pertemuan ini hanya dihadiri koord LRS Chapter Lampung dengan  3 anggotanya yang berdomisili di metro. Saya kurang enak hati, karena sesuatu dan lain hal, terpaksa membuat bu koord (Tri Lego Indah) menunggu jemputan kami satu jam lamanya. Mbak Tri Lego Indah harus menunggu jemputan kami di lampu merah Ganjar Agung. Sebuah tempat pemberhentian bus dari Bandar Lampung menuju terminal kota Metro. 

Sedianya pertemuan ini dihadiri oleh Saya, mbak Anie, Nisa dan bu koord (mbak Tri Lego Indah), namun, berbagai kejutan datang dari dua rekan lainnya : Nisa dan Anie. Nisa berhalangan hadir karena ada agenda  wajib dari organisasi pers kampus yang diikutinya, dan Anie dalam kondisi sedang sakit. Maka, saya segera melaju menunggangi Yamaha Xeon untuk menjemput bu koord. 

Kami berdua masih tetap optimis agenda LRS tetap berjalan, sekalipun hanya ada kami berdua. Bu koord mengajak saya untuk mampir di rumah kakak kandungnya di Ganjar Asri. Di sana, kami sempat untuk ngobrol beberapa hal terkait LRS. Dan alhamdulillah, ketika diskusi sudah berjalan sekitar 20 menit, mbak Anie memberitahukan via sms bahwa beliau sudah sehat. Dan meminta kami untuk segera meluncur ke taman kota metro sesuai kesepakatan awal. Dan akhirnya, saya dengan bu koord gegas berpamitan dan meluncur ke sana.

Pukul 11:00 wib, kami bertiga sudah berada di taman kota metro. Kegiatan segera kami mulai. Sesuai usul dari bu koord, karena beberapa minggu yang lalu cerita anak saya terbit di harian lampost, maka kali ini, kami bertiga membahas topik mengenai cerita anak. Kali ini, pembahasan mengenai cerita anak, disampaikan oleh Saya sendiri (Sedamai Lazuardi)  ^_^ 

Dari pengalaman saya menulis cerita anak, ada beberapa hal yang sangat urgent untuk suksesnya membuat cerita anak. Diantaranya yaitu :

  1. Tema, tujuan, pesan moral. Mengenai tema, tentu cerita anak berbeda dengan kita membuat tulisan berupa cerpen biasa. Karena sasarannya anak-anak jadi kita berusaha menyesuaikan kira-kira tema apa saja yang tepat untuk anak-anak. Tema ini juga menurut pemateri ada hubungannya dengan pesan moral yang akan disampaikan. Seperti misalnya: hari libur, biasanya pesan moral yang dapat disampaikan saat liburan adalah tetap mengerjakan tugas-tugas rumah dan tidak lupa untuk membuka buku-buku sekolah walau hanya beberapa saat. 
  2. Bahasa yang dapat dimengerti anak.
Karena sasarannya anak-anak. Sehingga diusahakan pemilihan kata/ diksi yang kita gunakan adalah yang nyaris polos. Ketika kita mmembuat cerpen kita mungkin sering memakai bahasa yang bermajas, namun dicerita anak, agak diminimalisasi agar pembaca mengerti. Sebagai contoh: Ia  menampakan sebongkah senyuman salju. Ketika kalimat itu digunakan dalam cerpen akan bagus. Tapi mungkin berbeda ketika menulis di cerita anak. Seperti: Ia tampak  memendam marah, mungkin ini lebih dapat dimengerti anak-anak.

  1. Diksi atau pemilihan kata, lebih diperhatikan. Sekali lagi karena sasarannya anak-anak.  Karena anak-anak ibarat kaca yang berdebu. Jangan terlalu lembut membersihkannya nanti ia mudah keruh dan ternoda. Jangan terlalu keras membersihkannya, nanti ia retak dan pecah. Lemah lembutlah kepadanya namun jangan terlalu memanjakannya. Tegurlah bila ia tersalah namun jangan lukai hatinya.. (walah kok jadi nyanyi sih..) Balik lagi.. Iya, jadi diusahakan menggunakan bahasa yang santun. Seperti: kata ‘meninggal’ lebih enak di baca daripada kata’mampus’.
  2.  
  3. Agar lebih indah, mengusahakan agar imajinasi bermain di dalam tulisan kita.
Dari hasil diskusi muncul pertanyaan bagaimana bisa membuat cerita anak seperti cernak yang saya buat dan masuk lampost? Dan saya menjawab : Sebenarnya ceritanya hanya tentang dua bersaudara yang bertengkar karena bersikap egois dan manja. Namun, dibalut dengan suasana cerita dongeng tetang kisah negeri awan. Yang di sana ada Windi sang angin petualang, peri warna-warni yang pandai bernyanyi dan menari.

Saya juga mengatakan sebenarnya saya juga tidak terlalu mengerti bagaimana saya bisa membuat cerita tersebut. Saya hanya mendapatkan ide tentang awan. Kemudian terisnpirasi dari dongeng-dongeng dan cerita anak-anak yang pernah saya baca,  kemudian terinspirasi juga dengan film barbie, karena dalam ceritanya tersebut ada para peri warna-warni yang menari dan bernyanyi. Peri-peri tersebut terinspirasi dari film barbie yang suka menari dan bernyanyi. Kemudian, diakhir diskusi ditambahkan  oleh Bu Koord (Tri Lego) dan Anie Izzatullah bahwa penulis sebenarnya tidak memerlukan teori-teori, karena pada dasarnya adalah berlatih dan terus berlatih. Practice Make To Perfect. Dan  hal-hal lain yang sangat dibutuhkan ketika membuat cerita anak adalah mencari referensi tentang dunia anak dan memahami karakter media yang akan kita kirimi karya. Referensi itu bisa kita dapatkan dari cerita-cerita anak di majalah, di koran, dan buku-buku  berbau anak-anak. Atau kita memposisikan diri kita sebagai anak-anak. 

Pukl 12:30 wib kegiatan diskusi mengenai cernak kami akhiri, dan dilanjutkan dengan sesi jeprat jepret di akhir acara. 

Demikian reportase kegiatan pertemuan ke 3 LRS Chapter Lampung. Semoga bermanfaat. Tunggu liputan selanjutnya, di pertemuan ke 4 LRS Chapter Lampung pada 30 Oktober 2011 at gazebo Universitas Lampung. (Crew LRS Chapter Lampung)
Metro, 27Oktober 2011
Reportase by : Sedamai Lazuardi-Anggota LRS Chapter Lampung