Senin, 14 Maret 2011

Pertemuan Perdana LRS Chapter Lampung

Minggu, 13 Maret 2011 pukul 13.00 telah digelar pertemuan perdana LRS Chapter Lampung. Pertemuan perdana ini dihadiri 10 orang anggota dari 18 anggota yang telah terdaftar. Dalam agenda perdana ini dimulai dengan perkenalan singkat para anggota, dilanjutkan sedikit penjelasan mengenai LRS (disampaikan oleh koordinator), dan diskusi seputar LRS. Hingga akhirnya sampailah pada agenda inti berupa mengulas dan mendiskusikan buku paket kiriman perdana Leutika yaitu buku”Gara-Gara Facebook dan buku Oyako No Hanashi”.

Mau tahu bagaimana ulasan diskusinya, check this out ^_*

Buku yang pertama diulas adalah buku “Gara-Gara Facebook” yang berisi kisah-kisah seru para facebookers. Buku setebal 188 halaman berdisain cover dominan biru putih (seperti tampilan facebook di layar komputer kita ^_^ ) ini mengupas beragam kisah yang terjadi gara-gara facebook. Ya, jejaring sosial berlambang huruf F kini seolah sudah menjadi bagian dari gaya hidup berbagai kalangan. Sampai- sampai rasanya ada yang kurang jika dalam sehari tidak online di Fesbuk ^^.

Berbagai kejadian tak terduga pun bisa terjadi gara-gara seseorang “kebelet” untuk mengupdate status. Beberapa kejadian yang terangkum dalam buku ini diantaranya:
1. Buronan Balik ke Sel
Karena kasus penipuan di Mexico, bernama Maxi Sopo, terpaksa kudu balik ke sel-nya di Mexico. Gara-gara kebelet nulis status ke kawan-kawannya. Meski profil ia rahasiakan, tetapi kawan-kawan yang ia kirim kabar tidak. Dia kemudian terlacak via Facebook dan Myspace.
2. Tawuran karena Facebook.
Tak terima pacarnya dimaki-maki lewat facebook, Steven Liang (23), warga Jalan Ploso Timur, mencoba mengklarifikasi ke Paulus dan Lia. Kedua orang itu selalu meneror Rini, pacar Steven, dengan makian dan ancaman melalui account facebooknya. “Karena tak terima, korban minta bertemu dengan orang yang meneror pacarnya,” ujar Kasat Rekrim Polres Surabaya Utara, AKP Dolly A Primanto, kepada wartawan di mapolres, Jalan Bubutan, Sabtu (12/12/2009).
Pertemuan pun disepakati di Jalan Pirngadi. Namun saat datang ke jalan yang berdekatan dengan Polres Surabaya itu, masing-masing pihak rupanya membawa banyak teman. Steven membawa 3 orang teman, sedangkan Paulus membawa lebih dari 10 orang termasuk adiknya, Tonny Wijaya (23) yang tak lain adalah suami Lia dan Wahyudi Mokoagao (23), warga Jalan Setro.
Pertemuan yang rencananya hendak mengajak damai itu malah berubah menjadi pertengkaran akibat kedua kubu tak mau saling mengalah. Karena kalah jumlah, Steven pun dihajar oleh kubu Paulus. Kepala dan wajah Steven dipukul dengan helm dan mobilnya dilempar dengan batu paving sehingga kacanya pecah.
3. Pelamar Kerja ditolak
Detiknet pernah mempublish hasil temuan di luar negeri, bahwa 1 dari 10 pelamar ditolak gara-gara facebook. Kenapa? Perusahaan melacak kebenaran curiculum vitae si pelamar, dan melihat facebook yang dimiliki. Wah, isinya ternyata rajin memaki rasis, dan doyan menayang gambar-gambar seronok.
4. Pekerja Dipecat
Tadi yang cari kerja, kini kisah pekerja yang pastinya bakal jadi pelamar (gara-gara dipecat di tempat kerja lama). Keranjingan facebook bisa membuat orang lupa sama tugas. Lebih ruwet kalau fasilitas kantor malah jadi fasilitas seperti warnet, online melulu. Jelas dong, perusahaan sewot. Ujung-ujungnya, ya itu tadi, bye bye pekerjaan…

Selain hal-hal negatif yang telah disebutkan diatas, ternyata FB tentunya juga memiliki sisi positif tersendiri. Hal-hal positif itu bisa kita baca dari kisah beberapa kontributor di buku ini yaitu “Tak Ada Kata Terlambat untuk Belajar”, “Bisa Buat Apa Aja”, “Menikah dengan Nama yang Sama”, “GIGI Terinspirasi Buat Lagu”, dll

Nah, melalui buku ini kita bisa melihat sisi positif dan negatif dari penggunaan facebook itu sendiri. Segala hal bisa saja terjadi jika kita tidak pandai-pandai mengelola diri dalam berfesbuk ria. Sehingga buku ini sangat cocok untuk menjadi referensi terutama bagi para facebooker agar tidak menuhankan Facebook di atas segalanya. So, yang belum baca segera baca ya J

Lanjut pembahasan untuk buku ke dua. Yaitu buku Oyako No Hanashi. Belum sempat untuk memulai pembahasan, kami cuma bisa senyam senyum mengingat isi cerita dalam buku- yang ditulis mirip diary ini. Buku bercover ala Jepun ini berisi kisah Mom VS Kids. Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata mb Aan Wulandari yang super gokil selama keberangkatan ke Jepang menemani suaminya yang mendapat beasiswa S3 di sana, juga kisah beliau saat tinggal di sana dan sekembalinya ke Indonesia. Banyak kejadian seru, tidak terduga, juga cerita-cerita lucu seputar celoteh putra pertama mb Aan yaitu Syafiq.

Kisah Mom Vs Kids di buku ini kental sekali terasa. Terlebih saat Syafiq sangat menginginkan sosok seorang adik yang dia beri nama Tazkia. Sehingga membuat Mama (mb Aan) menjadi kewalahan. Dan kocaknya, si Syafiq sampai mengajak Mama untuk “mengeluarkan” adik imajinernya di rumah sakit. Wew gak kebayang kan bagaimana ngeyelnya si Syafiq dan bingungnya si Mama?

Dan ternyata setelah 6 bulan menjelang kepulangan keluarga ini ke Indonesia, akhirnya Mamapun benar-benar hamil. Tapi sayangnya Mama tidak melahirkan di Jepang. Padahal konon kabarnya melahirkan di Jepan sungguh dimanja. Ditangani oleh dokter yang super ramah, fasilitas modern dan teknologi mutakhir. Juga melahirkan di Jepang bisa dapat bonus. Hmm sayangnya Mama belum mendapat keberuntungan ini.

Faktor bahasa menjadi salah satu kendala Syafiq setibanya di Indonesia. Terlebih saat Syafiq menginginkan sesuatu, Syafiq selalu memberikan akhiran kata “..tai” yang kalau bahasa Jepang berarti ingin, sedangkan “tai” dalam bahasa Indonesia berarti kotoran. Hmm bisa jadi salah sangka kan kalau tidak paham artinya? Hehe

Apalagi cuplikan kalimat polos dari Syafiq yang buat kita cuma bisa geleng-geleng. Simak cuplikan celoteh Syafiq berikut ^_*
“Ma, tadi Shofie nggak nangis selama ditinggal Mama lho, “kata Syafiq.
“Oh ya?” kata Mama senang.
“Tahu nggak kenapa?”
“Nggak...”
“Karena nggak ada yang marah-marah.”

Hahaha, celoteh polos dan lugu dari seorang Syafiq merupakan ungkapan jujur nan polos balita usia tiga tahun. Tentunya bisa menjadi cerminan kita (calon orang tua) untuk tidak bersikap demikian ketika kelak telah berumah tangga. ^_^

Buku ini cukup langka dan kami rekomendasikan kepada Anda untuk segera memiliki buku ini. Terlebih yang berniat untuk mengambil study di Jepang. Kita bisa mengintip berbagai kebiasaan orang-orang Jepang dengan membaca beberapa cerita dalam buku ini.

Eits, satu lagi budaya diskon ternyata ada juga loh di Jepang, hehehe
Penasaran? Segera baca bukunya ya. Dijamin Anda akan tertawa tiada henti :)

Setelah usai membahas kedua buku tersebut, disepakatilah pertemuan kedua LRS Chapter Lampung pada 27 Maret 2011 untuk membedah buku paket kiriman ke 2 Leutika yaitu Opick Inspirasiku dan Curhat Jalan Raya.

Dan disesi terakhir, sebagai pelengkap pertemuan, maka jeprat jepret pun tak ketinggalan dilakukan. Sembari para anggota juga koordinatornya promosi buku masing-masing, hehehe 


Bandar Lampung, 14 Maret 2011

Tri Lego Indah F N
Koordinator LRS Chapter Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar